Condenser merupakan perangkat yang digunakan dalam sistem pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau sistem pembangkit energi lainnya untuk mengubah uap bekas (steam) yang telah digunakan dalam turbin kembali menjadi air cair (condensate). Proses ini dikenal sebagai kondensasi. Fungsi utama dari condenser boiler adalah untuk mengembalikan air ke dalam sistem siklus uap, sehingga dapat digunakan kembali sebagai air umpan (feedwater) untuk dipanaskan lagi dalam boiler.
Berikut adalah cara kerja condenser boiler dalam sistem PLTU:
-
Proses Kondensasi
Setelah uap dari turbin digunakan untuk menghasilkan energi, uap tersebut masih memiliki suhu dan tekanan tinggi. Uap yang telah mengalir keluar dari turbin kemudian masuk ke condenser, di mana suhu uap akan diturunkan sehingga uap mengembun menjadi cairan (air) kembali. -
Pembuangan Panas
Kondensor bekerja dengan mentransfer panas dari uap ke media pendingin (biasanya air atau udara) yang mengalir melalui pipa kondensor. Dengan menurunkan suhu uap, energi termal dilepaskan dan uap tersebut mengembun menjadi air. -
Air Cair Kembali ke Sistem
Air hasil kondensasi (condensate) yang telah dingin kemudian dipompa kembali ke dalam sistem untuk dipanaskan lagi dalam boiler, memulai siklus baru. Proses ini meningkatkan efisiensi sistem pembangkit energi karena air yang sama digunakan berulang kali.
Manfaat dari Condenser Boiler
- Efisiensi Energi: Proses kondensasi memungkinkan energi yang telah digunakan dalam turbin untuk dipulihkan dan digunakan kembali dalam siklus uap.
- Mengurangi Pemborosan Air: Dengan mengembalikan air dalam bentuk cair ke dalam sistem, jumlah air yang dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan dalam siklus dapat dikurangi.
- Penghematan Biaya: Sistem ini mengurangi kebutuhan untuk pasokan air baru dan mengurangi biaya operasional terkait dengan pengolahan air.
Condenser boiler memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi operasional pembangkit listrik dan memastikan bahwa sistem uap berfungsi secara berkelanjutan.
Proses Cleaning





1. Persiapan Awal:
- Penghentian Operasi: Proses cleaning dimulai dengan menghentikan operasi pembangkit listrik dan memastikan sistem dalam keadaan aman.
- Pembuangan Air: Air kondensat dan sisa uap di dalam sistem perlu dibuang sebelum memulai pembersihan.
- Penyaringan dan Pemisahan: Pastikan tidak ada partikel besar atau benda asing dalam sistem yang dapat mengganggu proses pembersihan.
2. Pembersihan Kimia (Chemical Cleaning):
- Penggunaan Bahan Kimia Pembersih: Biasanya, bahan kimia khusus seperti asam atau alkali digunakan untuk melarutkan kerak mineral, kalsium, dan deposit lainnya yang menempel di dinding pipa kondensor. Bahan kimia ini mengurangi penumpukan dan meningkatkan aliran air.
- Siklus Sirkulasi: Larutan kimia akan dipompa melalui pipa kondensor selama periode tertentu. Selama proses ini, larutan akan menyentuh bagian-bagian yang terkontaminasi dan melarutkan kotoran atau kerak.
- Pengeringan dan Pembilasan: Setelah pembersihan kimia, sistem harus dibilas dengan air bersih untuk menghilangkan sisa bahan kimia dan kontaminan yang terlepas. Pembilasan ini penting agar tidak ada residu yang dapat merusak sistem atau mengurangi efisiensi.
3. Pembersihan Mekanis (Mechanical Cleaning):
- Scraping atau Pengikisan: Proses pengikisan fisik dapat dilakukan menggunakan alat mekanis untuk membersihkan kerak yang lebih tebal atau endapan yang tidak bisa dibersihkan dengan bahan kimia. Alat mekanis ini digunakan untuk mengikis endapan dari permukaan pipa kondensor.
- Penggunaan Sikat atau Brush: Sikat pipa atau brush khusus digunakan untuk membersihkan kerak atau kotoran yang menempel pada bagian dalam pipa kondensor.
4. Pembersihan dengan Air Bertekanan (Hydroblasting):
- Pembersihan dengan Jet Air: Air bertekanan tinggi (hydro jetting) digunakan untuk membersihkan pipa dan saluran di kondensor, menghilangkan kotoran atau partikel yang terperangkap di dalamnya.
- Menggunakan Tekanan Tinggi: Dengan tekanan tinggi, air dapat masuk ke dalam saluran sempit dan membersihkan dengan efisien, menghilangkan kerak atau endapan yang sulit dijangkau dengan metode lain.
5. Pemeriksaan dan Verifikasi:
- Inspeksi Visual: Setelah proses pembersihan selesai, sistem diperiksa secara visual untuk memastikan tidak ada kotoran yang tertinggal dan kondisi kondensor dalam keadaan baik.
- Pengujian Kinerja: Beberapa pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa sistem kondensor berfungsi dengan efisien setelah dibersihkan, seperti mengukur aliran air dan suhu.
6. Pengoperasian Kembali:
- Pengisian Ulang dan Pemulihan Sistem: Setelah proses pembersihan, sistem diisi kembali dengan air umpan yang bersih, dan peralatan dihidupkan kembali. Pemulihan sistem dilakukan secara bertahap untuk memastikan semuanya bekerja sesuai dengan standar.
Proses cleaning ini harus dilakukan secara berkala dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan atau spesifikasi teknis untuk menjaga kondensor boiler tetap berfungsi optimal.